Hati-hati mengangkat peminmpin,
salah-salah membuat kita miskin
Jangan mengangkut pemimpin begajul,
sebab dapat menjelma jadi bajul
Jika pemimpin bertabiat bajul,
ia akan menjadi raja tuyul
Jika pemimpin penderita AIDS,
(AIDS = Aku ingin duit saja)
Uang rakyat akan ludes
Kalau pemimpin suka korupsi,
negara akan dibuatnya rugi
Jika pemimpin suka kolusi,
suka pula dia komisi
Jika nepotisme andalan pemimpin,
pantas dia minum cerakin
Jika KKN pujaan pemimpin,
kirim dia ke Sukamiskin
Jika pepmimpin bersifat zalim,
benci dia kepada mustakim
Jika pemimpin tiada jujur,
negara akan hancur lebur
Jika pemimpin tidak jujur,
kirim dia ke dalam kubur
Jika pemimpin bertabiat bandit,
ke mana-mana ia mengejar duit
Jika pemimpin berkepala dungu,
segala kerjanya selalu keliru
Jika pemimpin bersifat arogan,
tandanya dia sahabat setan
Kalau si adil memimpin negara,
rakyat akan jadi sentosa
Jika tuyul memimpin negara,
rakyat akan jadi sengsara
Jika pemimpin tidak bermutu,
mudah dia dibujuk hantu
Jika pemimpin bersifat adil,
banyak cecunguk akan mencungkil
Kalau pemimpin berwatak setan,
tak segan ia melawan Tuhan
Kalau pemimpin seorang fasik,
mengumpul harta sangat asyik
Jika pemimpin tidak amanah,
akan lambat menghuni jannah
Jika pemimpin orang munafik,
diberi nasihat akan menampik
Ambillah pemimpin orang muhib,
sebab kepada rakyat ia karib
Jika pemimpin bersifat muhibat,
kepada rakyat dia dekat
Jika pemimpin seorang muhtasyam,
melihat kebatilan ia geram
Pemimpin yang bersifat muazam,
amanat rakyat dia genggam
Jika pemimpin berhati mubarak,
diberi angpau ia menolak
Jika pemimpin kaya muamalat,
pandai dia memimpin rakyat
Seorang pemimpin yang mufaham,
biasanya juga ia mukarram
Pemimpin yang tak punya kiat,
akan menimbulkan banyak musakat
Jika pemimpin seorang mustaki,
kepada kebatilan ia benci
Rakyat tidak akan menjerit,
jika pemimpin seorang mursyid
Jika pemimpin seorang egois,
yang dipimpin akan menangis
Rakyat tidak akan melawan,
jika pemimpin seorang muliawan
Rakyat akan berduka hati,
jika pemimpin tidak peduli
Jika pemimpin berhati mulia,
rakyat dipimpin akan sentosa
Rakyat akan jadi liar,
kalau pemimpin tiada nalar
Jika pemimpin bergaya teror,
akan banyak timbul horor
Jika pemimpin seorang dungu,
kemajuan rakyat akan terbelenggu
Jika pemimpin dibantu afrit,
kehidupan rakyat akan terhimpit
Jika bajul jadi penguasa,
rakyat dipecut masuk neraka
Jika penguasa lupa akhirat,
rakyat dibiar hidup melarat
Kalau karun jadi penguasa,
rakyat dipaksa menyerah harta
Jika penguasa bersifat lalai,
rakyat dibiar layu terkulai
Jika negara dikuasai diktator,
dia suka menyebar teror
Jika penguasa bertangan besi,
dia akan menuai benci
Senin, 04 Oktober 2010
Gurindam Pemimpin dan Kepemimpinan
Minggu, 03 Oktober 2010
Gurindam Rumah Tangga
Jika istri bersifat sakinah,
suami di rumah menjadi betah
Rumah tangga bagaikan surga,
bila suami istri seia sekata
Rumah tangga akan berantakan,
jika suami istri beda haluan
Suami istri banyak tingkah,
rumah tangga akan goyah
Rumah tangga bagaikan neraka,
bila suami istri ingkar setia
Suami istri terbuhul erat,
orang ketiga takut mendekat
Jika sudah berumah tangga,
jangan lagi mengerling mata
Suami/istri mengerling mata,
akan rusak janji setia
Suami istri gemar bertengkar,
alamat perkawinan akan buyar
Muka istri berjeruk purut,
kepada betina lain suami kepincut
Jika suami mata keranjang,
suatu saat istri menghilang
Istri selalu senyum bibir,
takkan suami akan mampir
Suami istri saling mencibir,
alamat perkawinan akan berakhir
Suami istri saling mencerca,
alamat perkawinan akan binasa
Suami istri saling cemburu,
perkawinan akan didera limbubu
Suami istri bacar mulut,
rumah tangga akan berkabut
Caci maki selalu diumbar,
perkawinan akan jadi hambar
Suami isti bersifat loba,
kepada sanak mereka lupa
Syiar agama tidak bersinar,
rumah tangga dihuni ular
Suami istri tidak menyatu,
perkawinan akan diganggu hantu
Suami istri selalu sepakat,
tiada setan akan mendekat
Suami istri tidak jujur,
alamat perkawinan akan hancur
Suami istri baku serang,
perkawinan mereka akan terjengkang
Suami istri suka meradang,
tandanya setan sedang diundang
Suami istri cinta agama,
perkawinan akan sentosa
Suami istri suka belajar,
silang sengketa akan terhindar
Suami istri bersifat bajul,
rumah tangga akan amburadul
Suami istri suka maksiat,
tandanya perkawinan tidak sehat
Suami istri jika irit,
perkawinan mereka tidak sakit
Suami istri tidak beribadat,
berjibun setan datang melewat
Suami istri saling ungkit,
perkawinan mereka akan sakit
Suami istri tidak sepaham,
alamat perkawinan akan karam
Suami isti saling ejek,
tanda perkawinan akan jelek
Jika istri suka merengek,
alamat suami akan bengek
Jika istri banyak permintaan,
suami mudah dibujuk setan
Kawini perempuan punya agama,
agar perkawinan tidak merana
Waspada kepada istri cantik,
karena banyak setan melirik
Istri cantik tidak berguna,
Jika tidak luhur budinya
Jangan nikahi simata betung,
karena dia tak tahu di untung
Kawini perempuan punya bangsa,
agar tak timbul malapetaka
Tidak guna suami tampan,
kalau hanya jadi nampan
Suami istri bergaul bebas,
Rumah tangga akan tertebas
Suami istri tidak sepadan,
Rumah tangga akan rentan
Suami istri mata betung,
Perkawinan mereka sering tersandung
Waspadai suami jika berpangkat,
Salah-salah dia jadi ulat
Jika suami sudah mapan,
Banyak penggoda pimpinan setan
Suami istri sering gaduh,
Rumah tangga akan lumpuh
Suami istri akan limbung,
jika penyebab tidak dipentung
Suami istri suka onar,
Rumah tangga akan nanar
Suami istri akan dogarong,
jika pertahanan dibiar bolong
Suami istri suka berjudi,
pasti gaduh sering terjadi
Suami istri suka mengaji,
silang sengketa sukar terjadi
Rumah tangga akan lestari,
jika suami istri mengekang diri
Suami istri jika sepakat,
tentu setan akan mendekat
Suami istri saling isi,
rumah tangga tidak basi
Semua kendala akan tersisih,
jika suami istri saling asih
Suami istri cinta altruis,
tentu tersingkir setan egois
Suami istri pendapat serupa,
rumah tangga bagaikan surga
Jika suami mata keranjang,
lambat laun istri hengkang
Suami istri banyak tigkah,
layak dicabut surat nikah
Gurindam Pendidikan Anak
Kalau anak tidak dididik,
kelak dia tidak cerdik
Kalau anak tidak berguru,
kelak dia tiada berilmu
Anak kalau terlalu manja,
nanti dia tiada berdaya
Kalau anak tidak dibina,
kelak dia jadi celaka
Kalau anak tidak berdisiplin,
nanti pasti jadicerakin
Anak akan bertabiat kasar,
kalau dia tidak diajar
Kalau anak tidak berteladan,
dia gampang dibujuk setan
Anak dididik secara otoriter,
kelak pasti akan keteter
Jika anak tidak dipeduli,
kelak dia jad pembenci
Jika dididik tanpa sayang,
anak akan menjadi bajing
Anak akan menjadi muhib,
kalau dididik secara arif
Mungkin anak menjadi gila,
bila dia sering dicela
Anak tidak akan mengabdi,
jika dia sering dibenci
Anak akan menjadi afdal,
kalau dijauhkan dari nakal
Anak akan menjadi setan,
kalau tidak ada teladan
Jika anak diajar agama,
kelak dia akan berguna
Jika sering mendegar tengkar,
anak akan menjadi ingkar
Anak akan menjadi bajul,
jika lingkungannya beragajul
Kalau anak kurang diajar,
tak mungkin dia jadi pintar
Anak akan menjadi jahil,
jika mendapat pengajar bahil
Anak dididik secara alim,
tentu suka akan mustakim
Anak akan menjadi tak karuan,
jika mendapat perlakuan baran
Anak akan menjadi sesat,
jika pendidik kurang siasat
Anak akan menjadi lutung,
jika pendidiknya mata betung
Anak akan menjadi edan,
kalau mendapat jelek teladan
Anak jika selalu didera,
dia tidak akan jera
Anak dididik orang bengal,
dia nanti menjadi binal
Jika anak tiada berguru,
mudah jadi sahabat hantu
Anak akan berubah akal,
kalau dididik tanpa akal
Kalau anak bertabur duit,
mudah dia digoda afrit
Kalau anak diajar makrifat,
kenal dia dengan akhirat
Jika dilingkungan tidak harmonis,
anak akan disahabati iblis
Pantun Nasihat
Rama-rama di tengah sawah
Di kaki lima melimpah sampah
Di masa muda berlengah-lengah
Di hari tua terengah-engah
Mata-mata terkena panah
Gara-gara menghirup dadah
Di kala muda tiada lengah
Di masa tua hidup cerah
Gara-gara mata-mata
Juru mudi harakiri
Bila mana suka kerja
Sesuap nasi mudah dicari
Redup mendung sirna diterjang angin
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Hidup tergantung pada orang lain
Membuat kita lemah tiada berdaya
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Balap kend\eraan tiada diadakan di Kapit
Membuat kita lemah tiada berdaya
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia
Balap kenderaan tiada diadakan di Kapit
Tempala dungu mati disantap macan
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia
Karena itu jauhi sikap demikian
Tempala dungu mati disantap macan
Gasing berbahan kayu idat Merawang
Karena itu jauhi sikap demikian
Singsing lengan baju giat berjuang
Gasing berbahan kayu idat Merawang
Sepenggalah ketinggian dahan cina
Singsing lengan baju giat berjuang
Insya Allah ketergantungan akan sirna
Pasilan menyerang dahan kenari
Batu permata berpagar kaca
Keberhasilan orang jangan dibenci
Tiru dia agar berjaya
Batu permata berpagar kaca
Kanan kiri dilekat besi
Tirulah dia agar berjaya
Jangan lagi bersipat dengki
Kanan kiri diikat besi
Menara api bukan di Barat
Jangan lagi bersifat dengki
Karena dengki perbuatan jahat
Menara api bukan di barat
Patahkan pipa separuh-separuh
Karena dengki perbuatan jahat
Enyahkan dia jauh-jauh
Patahkan pipa separuh-separuh
Lahan padi petani Irat
Enyahkan dia jauh-jauh
Jagan lagi diberi mendekat
Lahan padi petani Irat
Bangau sekarat sekarat dilanda cupak
Jangan lagi diberi mendekat
Kalau mendekat segera disepak
Terasa gatal bermalam di hutan
Hutan luas beratus depa
Jika gagal dalam perjuangan
Jangan lekas berputus asa
Hutan luas beratus depa
Ditanami padi ketan Kundi
Jangan lekas berputus asa
Ulangi lagi jangan berhenti
Ditanami padi ketan Kundi
Tapai ketan anak sekali
Ulangi lagi jangan berhenti
Sampai di tangan kehendak hati
Danau merantih di Tegallega
Berdiri tegar rapat berpaku
Kalau masih gagal juga
Cari pakar tempat berguru
Kerani membantu matras perahu
Bawa tebu dagangan biasa
Menekuni sesuatu harus berilmu
Tanpa ilmu akan sia-sia
Sabtu, 02 Oktober 2010
Pantun Nasihat
Bawa stupa terus keatas
Membaca sanjak di pagi jumat
Jasa ibu bapa harus dibalas
Kalau tidak menjadi kualat
Bajau dihalau lelah merana
Ikan kerapu dibeli batal
Kalau engkau telah kaya
Jangan ibu dijadikan pacal
Membajak ladang terluka kaki
Membidik teledu terkena macan
Anak yang tiada berbudi
Menghardik ibu bapa tak segan
Masa lampau jarang ke Jelitik
Aku lupa menuju kesana
Tanda engkau orang baik
Ibu bapa selalu didoa
Selangat Bangka satu laksa
Melintas ke Cupat dari Koba
Iangatlah jasa ibu bapa
Memeras keringat demi kita
Baju celana bekas nelayan
Terkena onak di belakang rawa
Ibu bapa pantas teladan
Kepada anak besar imbasnya
Kepala batu sukar kelakar
Tidak sepakat bertindak kasar
Bapak ibu suka menatar
Kelak mendapat anak pintar
Binatang ternak jalan di huma
Dikejar kera main hama
Sayang anak jangan dimanja
Ajar dia rajin bekerja
Lepau tua menjaga beras
Hurup Rusia jangan diralat
Kalau suka bekerja keras
Hidup tiada akan melarat
Kapas - kapas tertipu umpan
Melati rapuh terkena tongkat
Bermalas - malas berpangku tangan
Rezeki menjauh tiada mendekat
Gara - gara kura - kura
Rama - rama dara gagu
Di masa muda suka bekerja
Di kala tua tiada ragu
Pantun Nasihat
Tata bahasa diulas pakar
Mencari kata berarti dampar
Di masa muda malas belajar
Di hari tua rezeki terhindar
Karena cinta dijalan sukar
Kita berdua jarang bersua
Di kala muda rajin belajar
Di hari tua hidup berjaya
Permadani kami Ankara Turki
Digelar istri jelita akar
Sedini mungkin kepala diisi
Agar nanti tiada menyesal
Bata bulin keras banget
Dibeli orang kaya Berdengung
Jika rajin memeras keringat
Rezeki datang tiada terbentang
Ke mana mobil hendak diburu
Sebelah utara gagal bertemu
Di masa kecil tidak berguru
Setelah dewasa sial selalu
Kepala batu rentan keliru
Tiada berguna melamar kalbu
Kepada guru jangan berseteru
Karena dia sumur ilmu
Pemuda Bangka saat bersatu
Dapat berjaya bina negara
Jika kepala padat ilmu
Sangat berguna di mana saja
Kani cukin sangkut di paku
Bisa terlempar ke pintu bawah
Rajin - rajin menuntut ilmu
Karena sipintar tertipu susah
Permata biru dari Arab
Berpagar batu indah sejagat
Kepada guru musti akrab
Agar ilmu mudah didapat
Buaya Belinyu bermata jali
Memangsa rasa badi kaki
Kepada guru jika membenci
Hampa kepala pasti nanti
Renggut kutu pada kepala
Mati seketi sisa seribu
Menuntut ilmu jika suka
Pasti nanti tiada dungu
Delapan tahun kita tersiksa
Hilang harta ditolak rezeki
Sopan santun jika dijaga
Silang sengketa akan terjauhi
Putra satria berkeliling buana
Mencari pembina dunia jaya
Jika sesama saling mencinta
Pasti tercipta rasa bersama
Bertolak mereka hendak ke Koba
Berhenti berdua nebyatu doa
Layak bernama anak durhaka
Bagi penista ibu dan bapa
Guru muda tulus menanti
Dara Bangka si bunga desa
Ibu bapa harus dihormati
Jasa mereka tiada tara
Bala tentara terus siaga
Membela negarajiw satria
Membaca pustaka harus bisa
Karena dia guru juga
Pantun Jenaka
Gajah duduk bersimpuh kaki
Batu bergamping banyak guna
Ayah sibuk mengasuh bayi
Ibu bertanding sepak bola
Semut bersengat dikutuk lembu
Perut terluka terantuk gada
Takut di mayat terpeluk hantu
Takut di janda terpeluk waria
Cempedak manis digendong belibis
Anak bajang menolong musang
Bak gadis jolong berkeris
Bak bujang jolong bersubang
Dari Selatan ke Barat kota
Menjaga sayuran kacang kara
Kami heran melihat si buta
Dia kedapatan sedang berkaca