Senin, 04 Oktober 2010

Gurindam Pemimpin dan Kepemimpinan

Hati-hati mengangkat peminmpin,
salah-salah membuat kita miskin

Jangan mengangkut pemimpin begajul,
sebab dapat menjelma jadi bajul

Jika pemimpin bertabiat bajul,
ia akan menjadi raja tuyul

Jika pemimpin penderita AIDS,
(AIDS = Aku ingin duit saja)
Uang rakyat akan ludes

Kalau pemimpin suka korupsi,
negara akan dibuatnya rugi

Jika pemimpin suka kolusi,
suka pula dia komisi

Jika nepotisme andalan pemimpin,
pantas dia minum cerakin

Jika KKN pujaan pemimpin,
kirim dia ke Sukamiskin

Jika pepmimpin bersifat zalim,
benci dia kepada mustakim

Jika pemimpin tiada jujur,
negara akan hancur lebur

Jika pemimpin tidak jujur,
kirim dia ke dalam kubur

Jika pemimpin bertabiat bandit,
ke mana-mana ia mengejar duit

Jika pemimpin berkepala dungu,
segala kerjanya selalu keliru

Jika pemimpin bersifat arogan,
tandanya dia sahabat setan

Kalau si adil memimpin negara,
rakyat akan jadi sentosa

Jika tuyul memimpin negara,
rakyat akan jadi sengsara

Jika pemimpin tidak bermutu,
mudah dia dibujuk hantu

Jika pemimpin bersifat adil,
banyak cecunguk akan mencungkil

Kalau pemimpin berwatak setan,
tak segan ia melawan Tuhan

Kalau pemimpin seorang fasik,
mengumpul harta sangat asyik

Jika pemimpin tidak amanah,
akan lambat menghuni jannah

Jika pemimpin orang munafik,
diberi nasihat akan menampik

Ambillah pemimpin orang muhib,
sebab kepada rakyat ia karib

Jika pemimpin bersifat muhibat,
kepada rakyat dia dekat

Jika pemimpin seorang muhtasyam,
melihat kebatilan ia geram

Pemimpin yang bersifat muazam,
amanat rakyat dia genggam

Jika pemimpin berhati mubarak,
diberi angpau ia menolak

Jika pemimpin kaya muamalat,
pandai dia memimpin rakyat

Seorang pemimpin yang mufaham,
biasanya juga ia mukarram

Pemimpin yang tak punya kiat,
akan menimbulkan banyak musakat

Jika pemimpin seorang mustaki,
kepada kebatilan ia benci

Rakyat tidak akan menjerit,
jika pemimpin seorang mursyid

Jika pemimpin seorang egois,
yang dipimpin akan menangis

Rakyat tidak akan melawan,
jika pemimpin seorang muliawan

Rakyat akan berduka hati,
jika pemimpin tidak peduli

Jika pemimpin berhati mulia,
rakyat dipimpin akan sentosa

Rakyat akan jadi liar,
kalau pemimpin tiada nalar

Jika pemimpin bergaya teror,
akan banyak timbul horor

Jika pemimpin seorang dungu,
kemajuan rakyat akan terbelenggu

Jika pemimpin dibantu afrit,
kehidupan rakyat akan terhimpit

Jika bajul jadi penguasa,
rakyat dipecut masuk neraka

Jika penguasa lupa akhirat,
rakyat dibiar hidup melarat

Kalau karun jadi penguasa,
rakyat dipaksa menyerah harta

Jika penguasa bersifat lalai,
rakyat dibiar layu terkulai

Jika negara dikuasai diktator,
dia suka menyebar teror

Jika penguasa bertangan besi,
dia akan menuai benci

Minggu, 03 Oktober 2010

Gurindam Rumah Tangga

Jika istri bersifat sakinah,
suami di rumah menjadi betah

Rumah tangga bagaikan surga,
bila suami istri seia sekata

Rumah tangga akan berantakan,
jika suami istri beda haluan

Suami istri banyak tingkah,
rumah tangga akan goyah

Rumah tangga bagaikan neraka,
bila suami istri ingkar setia

Suami istri terbuhul erat,
orang ketiga takut mendekat

Jika sudah berumah tangga,
jangan lagi mengerling mata

Suami/istri mengerling mata,
akan rusak janji setia

Suami istri gemar bertengkar,
alamat perkawinan akan buyar

Muka istri berjeruk purut,
kepada betina lain suami kepincut

Jika suami mata keranjang,
suatu saat istri menghilang

Istri selalu senyum bibir,
takkan suami akan mampir

Suami istri saling mencibir,
alamat perkawinan akan berakhir

Suami istri saling mencerca,
alamat perkawinan akan binasa

Suami istri saling cemburu,
perkawinan akan didera limbubu

Suami istri bacar mulut,
rumah tangga akan berkabut

Caci maki selalu diumbar,
perkawinan akan jadi hambar

Suami isti bersifat loba,
kepada sanak mereka lupa

Syiar agama tidak bersinar,
rumah tangga dihuni ular

Suami istri tidak menyatu,
perkawinan akan diganggu hantu

Suami istri selalu sepakat,
tiada setan akan mendekat

Suami istri tidak jujur,
alamat perkawinan akan hancur

Suami istri baku serang,
perkawinan mereka akan terjengkang

Suami istri suka meradang,
tandanya setan sedang diundang

Suami istri cinta agama,
perkawinan akan sentosa

Suami istri suka belajar,
silang sengketa akan terhindar

Suami istri bersifat bajul,
rumah tangga akan amburadul

Suami istri suka maksiat,
tandanya perkawinan tidak sehat

Suami istri jika irit,
perkawinan mereka tidak sakit

Suami istri tidak beribadat,
berjibun setan datang melewat

Suami istri saling ungkit,
perkawinan mereka akan sakit

Suami istri tidak sepaham,
alamat perkawinan akan karam

Suami isti saling ejek,
tanda perkawinan akan jelek

Jika istri suka merengek,
alamat suami akan bengek

Jika istri banyak permintaan,
suami mudah dibujuk setan

Kawini perempuan punya agama,
agar perkawinan tidak merana

Waspada kepada istri cantik,
karena banyak setan melirik

Istri cantik tidak berguna,
Jika tidak luhur budinya

Jangan nikahi simata betung,
karena dia tak tahu di untung

Kawini perempuan punya bangsa,
agar tak timbul malapetaka

Tidak guna suami tampan,
kalau hanya jadi nampan

Suami istri bergaul bebas,
Rumah tangga akan tertebas

Suami istri tidak sepadan,
Rumah tangga akan rentan

Suami istri mata betung,
Perkawinan mereka sering tersandung

Waspadai suami jika berpangkat,
Salah-salah dia jadi ulat

Jika suami sudah mapan,
Banyak penggoda pimpinan setan

Suami istri sering gaduh,
Rumah tangga akan lumpuh

Suami istri akan limbung,
jika penyebab tidak dipentung

Suami istri suka onar,
Rumah tangga akan nanar

Suami istri akan dogarong,
jika pertahanan dibiar bolong

Suami istri suka berjudi,
pasti gaduh sering terjadi

Suami istri suka mengaji,
silang sengketa sukar terjadi

Rumah tangga akan lestari,
jika suami istri mengekang diri

Suami istri jika sepakat,
tentu setan akan mendekat

Suami istri saling isi,
rumah tangga tidak basi

Semua kendala akan tersisih,
jika suami istri saling asih

Suami istri cinta altruis,
tentu tersingkir setan egois

Suami istri pendapat serupa,
rumah tangga bagaikan surga

Jika suami mata keranjang,
lambat laun istri hengkang

Suami istri banyak tigkah,
layak dicabut surat nikah

Gurindam Pendidikan Anak

Kalau anak tidak dididik,
kelak dia tidak cerdik

Kalau anak tidak berguru,
kelak dia tiada berilmu

Anak kalau terlalu manja,
nanti dia tiada berdaya

Kalau anak tidak dibina,
kelak dia jadi celaka

Kalau anak tidak berdisiplin,
nanti pasti jadicerakin

Anak akan bertabiat kasar,
kalau dia tidak diajar

Kalau anak tidak berteladan,
dia gampang dibujuk setan

Anak dididik secara otoriter,
kelak pasti akan keteter

Jika anak tidak dipeduli,
kelak dia jad pembenci

Jika dididik tanpa sayang,
anak akan menjadi bajing

Anak akan menjadi muhib,
kalau dididik secara arif

Mungkin anak menjadi gila,
bila dia sering dicela

Anak tidak akan mengabdi,
jika dia sering dibenci

Anak akan menjadi afdal,
kalau dijauhkan dari nakal

Anak akan menjadi setan,
kalau tidak ada teladan

Jika anak diajar agama,
kelak dia akan berguna

Jika sering mendegar tengkar,
anak akan menjadi ingkar

Anak akan menjadi bajul,
jika lingkungannya beragajul

Kalau anak kurang diajar,
tak mungkin dia jadi pintar

Anak akan menjadi jahil,
jika mendapat pengajar bahil

Anak dididik secara alim,
tentu suka akan mustakim

Anak akan menjadi tak karuan,
jika mendapat perlakuan baran

Anak akan menjadi sesat,
jika pendidik kurang siasat

Anak akan menjadi lutung,
jika pendidiknya mata betung

Anak akan menjadi edan,
kalau mendapat jelek teladan

Anak jika selalu didera,
dia tidak akan jera

Anak dididik orang bengal,
dia nanti menjadi binal

Jika anak tiada berguru,
mudah jadi sahabat hantu

Anak akan berubah akal,
kalau dididik tanpa akal

Kalau anak bertabur duit,
mudah dia digoda afrit

Kalau anak diajar makrifat,
kenal dia dengan akhirat

Jika dilingkungan tidak harmonis,
anak akan disahabati iblis

Pantun Nasihat

Rama-rama di tengah sawah
Di kaki lima melimpah sampah
Di masa muda berlengah-lengah
Di hari tua terengah-engah

Mata-mata terkena panah
Gara-gara menghirup dadah
Di kala muda tiada lengah
Di masa tua hidup cerah

Gara-gara mata-mata
Juru mudi harakiri
Bila mana suka kerja
Sesuap nasi mudah dicari

Redup mendung sirna diterjang angin
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Hidup tergantung pada orang lain
Membuat kita lemah tiada berdaya

Pesawat udara goyah terlanda kuda
Balap kend\eraan tiada diadakan di Kapit
Membuat kita lemah tiada berdaya
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia

Balap kenderaan tiada diadakan di Kapit
Tempala dungu mati disantap macan
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia
Karena itu jauhi sikap demikian

Tempala dungu mati disantap macan
Gasing berbahan kayu idat Merawang
Karena itu jauhi sikap demikian
Singsing lengan baju giat berjuang

Gasing berbahan kayu idat Merawang
Sepenggalah ketinggian dahan cina
Singsing lengan baju giat berjuang
Insya Allah ketergantungan akan sirna

Pasilan menyerang dahan kenari
Batu permata berpagar kaca
Keberhasilan orang jangan dibenci
Tiru dia agar berjaya

Batu permata berpagar kaca
Kanan kiri dilekat besi
Tirulah dia agar berjaya
Jangan lagi bersipat dengki

Kanan kiri diikat besi
Menara api bukan di Barat
Jangan lagi bersifat dengki
Karena dengki perbuatan jahat

Menara api bukan di barat
Patahkan pipa separuh-separuh
Karena dengki perbuatan jahat
Enyahkan dia jauh-jauh

Patahkan pipa separuh-separuh
Lahan padi petani Irat
Enyahkan dia jauh-jauh
Jagan lagi diberi mendekat

Lahan padi petani Irat
Bangau sekarat sekarat dilanda cupak
Jangan lagi diberi mendekat
Kalau mendekat segera disepak

Terasa gatal bermalam di hutan
Hutan luas beratus depa
Jika gagal dalam perjuangan
Jangan lekas berputus asa

Hutan luas beratus depa
Ditanami padi ketan Kundi
Jangan lekas berputus asa
Ulangi lagi jangan berhenti

Ditanami padi ketan Kundi
Tapai ketan anak sekali
Ulangi lagi jangan berhenti
Sampai di tangan kehendak hati

Danau merantih di Tegallega
Berdiri tegar rapat berpaku
Kalau masih gagal juga
Cari pakar tempat berguru

Kerani membantu matras perahu
Bawa tebu dagangan biasa
Menekuni sesuatu harus berilmu
Tanpa ilmu akan sia-sia

Sabtu, 02 Oktober 2010

Pantun Nasihat

Bawa stupa terus keatas
Membaca sanjak di pagi jumat
Jasa ibu bapa harus dibalas
Kalau tidak menjadi kualat

Bajau dihalau lelah merana
Ikan kerapu dibeli batal
Kalau engkau telah kaya
Jangan ibu dijadikan pacal

Membajak ladang terluka kaki
Membidik teledu terkena macan
Anak yang tiada berbudi
Menghardik ibu bapa tak segan

Masa lampau jarang ke Jelitik
Aku lupa menuju kesana
Tanda engkau orang baik
Ibu bapa selalu didoa

Selangat Bangka satu laksa
Melintas ke Cupat dari Koba
Iangatlah jasa ibu bapa
Memeras keringat demi kita

Baju celana bekas nelayan
Terkena onak di belakang rawa
Ibu bapa pantas teladan
Kepada anak besar imbasnya

Kepala batu sukar kelakar
Tidak sepakat bertindak kasar
Bapak ibu suka menatar
Kelak mendapat anak pintar

Binatang ternak jalan di huma
Dikejar kera main hama
Sayang anak jangan dimanja
Ajar dia rajin bekerja

Lepau tua menjaga beras
Hurup Rusia jangan diralat
Kalau suka bekerja keras
Hidup tiada akan melarat

Kapas - kapas tertipu umpan
Melati rapuh terkena tongkat
Bermalas - malas berpangku tangan
Rezeki menjauh tiada mendekat

Gara - gara kura - kura
Rama - rama dara gagu
Di masa muda suka bekerja
Di kala tua tiada ragu

Pantun Nasihat

Tata bahasa diulas pakar
Mencari kata berarti dampar
Di masa muda malas belajar
Di hari tua rezeki terhindar

Karena cinta dijalan sukar
Kita berdua jarang bersua
Di kala muda rajin belajar
Di hari tua hidup berjaya

Permadani kami Ankara Turki
Digelar istri jelita akar
Sedini mungkin kepala diisi
Agar nanti tiada menyesal

Bata bulin keras banget
Dibeli orang kaya Berdengung
Jika rajin memeras keringat
Rezeki datang tiada terbentang

Ke mana mobil hendak diburu
Sebelah utara gagal bertemu
Di masa kecil tidak berguru
Setelah dewasa sial selalu

Kepala batu rentan keliru
Tiada berguna melamar kalbu
Kepada guru jangan berseteru
Karena dia sumur ilmu

Pemuda Bangka saat bersatu
Dapat berjaya bina negara
Jika kepala padat ilmu
Sangat berguna di mana saja

Kani cukin sangkut di paku
Bisa terlempar ke pintu bawah
Rajin - rajin menuntut ilmu
Karena sipintar tertipu susah

Permata biru dari Arab
Berpagar batu indah sejagat
Kepada guru musti akrab
Agar ilmu mudah didapat

Buaya Belinyu bermata jali
Memangsa rasa badi kaki
Kepada guru jika membenci
Hampa kepala pasti nanti

Renggut kutu pada kepala
Mati seketi sisa seribu
Menuntut ilmu jika suka
Pasti nanti tiada dungu

Delapan tahun kita tersiksa
Hilang harta ditolak rezeki
Sopan santun jika dijaga
Silang sengketa akan terjauhi

Putra satria berkeliling buana
Mencari pembina dunia jaya
Jika sesama saling mencinta
Pasti tercipta rasa bersama

Bertolak mereka hendak ke Koba
Berhenti berdua nebyatu doa
Layak bernama anak durhaka
Bagi penista ibu dan bapa

Guru muda tulus menanti
Dara Bangka si bunga desa
Ibu bapa harus dihormati
Jasa mereka tiada tara

Bala tentara terus siaga
Membela negarajiw satria
Membaca pustaka harus bisa
Karena dia guru juga

Pantun Jenaka

Gajah duduk bersimpuh kaki
Batu bergamping banyak guna
Ayah sibuk mengasuh bayi
Ibu bertanding sepak bola

Semut bersengat dikutuk lembu
Perut terluka terantuk gada
Takut di mayat terpeluk hantu
Takut di janda terpeluk waria

Cempedak manis digendong belibis
Anak bajang menolong musang
Bak gadis jolong berkeris
Bak bujang jolong bersubang

Dari Selatan ke Barat kota
Menjaga sayuran kacang kara
Kami heran melihat si buta
Dia kedapatan sedang berkaca