Intan berlian karat seribu
Memikat ratu di ruang tunggu
Ikatan Persaudaraan Masyarakat Belinyu
Tempat menyatu orang Belinyu
Putri ramah Datuk Hartawan
Merawat ratu tubuh cedera
Visi indah untuk menyatukan
Masyarakat Belinyu seluruh buana
Nyato (h)lurus tegak nyata
Motto bagus tidak terkira
Bersama kita Bangun Kebersamaan
Permata ratna dikecup peri
Batu permata berharga sangat
Kepada anggota cukup peduli
Begitu pula kepada masyarakat
Permata ratu menata jagat
Ratu kalap menantang raja
Kepada guru mereka hormat
Guru dianggap berjasa
Petir berpilin melanda puri
Perang parit mendera negeri
Pakir miskin mereka santuni
Orang sakit mereka obati
Putra dewa menata bumi
Dewi Ladang ikut bersamanya
Beasiswa mereka beri
Bagi yang patut menerimanya
Kamis, 02 Desember 2010
IPMBB
Senin, 04 Oktober 2010
Gurindam Pemimpin dan Kepemimpinan
Hati-hati mengangkat peminmpin,
salah-salah membuat kita miskin
Jangan mengangkut pemimpin begajul,
sebab dapat menjelma jadi bajul
Jika pemimpin bertabiat bajul,
ia akan menjadi raja tuyul
Jika pemimpin penderita AIDS,
(AIDS = Aku ingin duit saja)
Uang rakyat akan ludes
Kalau pemimpin suka korupsi,
negara akan dibuatnya rugi
Jika pemimpin suka kolusi,
suka pula dia komisi
Jika nepotisme andalan pemimpin,
pantas dia minum cerakin
Jika KKN pujaan pemimpin,
kirim dia ke Sukamiskin
Jika pepmimpin bersifat zalim,
benci dia kepada mustakim
Jika pemimpin tiada jujur,
negara akan hancur lebur
Jika pemimpin tidak jujur,
kirim dia ke dalam kubur
Jika pemimpin bertabiat bandit,
ke mana-mana ia mengejar duit
Jika pemimpin berkepala dungu,
segala kerjanya selalu keliru
Jika pemimpin bersifat arogan,
tandanya dia sahabat setan
Kalau si adil memimpin negara,
rakyat akan jadi sentosa
Jika tuyul memimpin negara,
rakyat akan jadi sengsara
Jika pemimpin tidak bermutu,
mudah dia dibujuk hantu
Jika pemimpin bersifat adil,
banyak cecunguk akan mencungkil
Kalau pemimpin berwatak setan,
tak segan ia melawan Tuhan
Kalau pemimpin seorang fasik,
mengumpul harta sangat asyik
Jika pemimpin tidak amanah,
akan lambat menghuni jannah
Jika pemimpin orang munafik,
diberi nasihat akan menampik
Ambillah pemimpin orang muhib,
sebab kepada rakyat ia karib
Jika pemimpin bersifat muhibat,
kepada rakyat dia dekat
Jika pemimpin seorang muhtasyam,
melihat kebatilan ia geram
Pemimpin yang bersifat muazam,
amanat rakyat dia genggam
Jika pemimpin berhati mubarak,
diberi angpau ia menolak
Jika pemimpin kaya muamalat,
pandai dia memimpin rakyat
Seorang pemimpin yang mufaham,
biasanya juga ia mukarram
Pemimpin yang tak punya kiat,
akan menimbulkan banyak musakat
Jika pemimpin seorang mustaki,
kepada kebatilan ia benci
Rakyat tidak akan menjerit,
jika pemimpin seorang mursyid
Jika pemimpin seorang egois,
yang dipimpin akan menangis
Rakyat tidak akan melawan,
jika pemimpin seorang muliawan
Rakyat akan berduka hati,
jika pemimpin tidak peduli
Jika pemimpin berhati mulia,
rakyat dipimpin akan sentosa
Rakyat akan jadi liar,
kalau pemimpin tiada nalar
Jika pemimpin bergaya teror,
akan banyak timbul horor
Jika pemimpin seorang dungu,
kemajuan rakyat akan terbelenggu
Jika pemimpin dibantu afrit,
kehidupan rakyat akan terhimpit
Jika bajul jadi penguasa,
rakyat dipecut masuk neraka
Jika penguasa lupa akhirat,
rakyat dibiar hidup melarat
Kalau karun jadi penguasa,
rakyat dipaksa menyerah harta
Jika penguasa bersifat lalai,
rakyat dibiar layu terkulai
Jika negara dikuasai diktator,
dia suka menyebar teror
Jika penguasa bertangan besi,
dia akan menuai benci
Minggu, 03 Oktober 2010
Gurindam Rumah Tangga
Jika istri bersifat sakinah,
suami di rumah menjadi betah
Rumah tangga bagaikan surga,
bila suami istri seia sekata
Rumah tangga akan berantakan,
jika suami istri beda haluan
Suami istri banyak tingkah,
rumah tangga akan goyah
Rumah tangga bagaikan neraka,
bila suami istri ingkar setia
Suami istri terbuhul erat,
orang ketiga takut mendekat
Jika sudah berumah tangga,
jangan lagi mengerling mata
Suami/istri mengerling mata,
akan rusak janji setia
Suami istri gemar bertengkar,
alamat perkawinan akan buyar
Muka istri berjeruk purut,
kepada betina lain suami kepincut
Jika suami mata keranjang,
suatu saat istri menghilang
Istri selalu senyum bibir,
takkan suami akan mampir
Suami istri saling mencibir,
alamat perkawinan akan berakhir
Suami istri saling mencerca,
alamat perkawinan akan binasa
Suami istri saling cemburu,
perkawinan akan didera limbubu
Suami istri bacar mulut,
rumah tangga akan berkabut
Caci maki selalu diumbar,
perkawinan akan jadi hambar
Suami isti bersifat loba,
kepada sanak mereka lupa
Syiar agama tidak bersinar,
rumah tangga dihuni ular
Suami istri tidak menyatu,
perkawinan akan diganggu hantu
Suami istri selalu sepakat,
tiada setan akan mendekat
Suami istri tidak jujur,
alamat perkawinan akan hancur
Suami istri baku serang,
perkawinan mereka akan terjengkang
Suami istri suka meradang,
tandanya setan sedang diundang
Suami istri cinta agama,
perkawinan akan sentosa
Suami istri suka belajar,
silang sengketa akan terhindar
Suami istri bersifat bajul,
rumah tangga akan amburadul
Suami istri suka maksiat,
tandanya perkawinan tidak sehat
Suami istri jika irit,
perkawinan mereka tidak sakit
Suami istri tidak beribadat,
berjibun setan datang melewat
Suami istri saling ungkit,
perkawinan mereka akan sakit
Suami istri tidak sepaham,
alamat perkawinan akan karam
Suami isti saling ejek,
tanda perkawinan akan jelek
Jika istri suka merengek,
alamat suami akan bengek
Jika istri banyak permintaan,
suami mudah dibujuk setan
Kawini perempuan punya agama,
agar perkawinan tidak merana
Waspada kepada istri cantik,
karena banyak setan melirik
Istri cantik tidak berguna,
Jika tidak luhur budinya
Jangan nikahi simata betung,
karena dia tak tahu di untung
Kawini perempuan punya bangsa,
agar tak timbul malapetaka
Tidak guna suami tampan,
kalau hanya jadi nampan
Suami istri bergaul bebas,
Rumah tangga akan tertebas
Suami istri tidak sepadan,
Rumah tangga akan rentan
Suami istri mata betung,
Perkawinan mereka sering tersandung
Waspadai suami jika berpangkat,
Salah-salah dia jadi ulat
Jika suami sudah mapan,
Banyak penggoda pimpinan setan
Suami istri sering gaduh,
Rumah tangga akan lumpuh
Suami istri akan limbung,
jika penyebab tidak dipentung
Suami istri suka onar,
Rumah tangga akan nanar
Suami istri akan dogarong,
jika pertahanan dibiar bolong
Suami istri suka berjudi,
pasti gaduh sering terjadi
Suami istri suka mengaji,
silang sengketa sukar terjadi
Rumah tangga akan lestari,
jika suami istri mengekang diri
Suami istri jika sepakat,
tentu setan akan mendekat
Suami istri saling isi,
rumah tangga tidak basi
Semua kendala akan tersisih,
jika suami istri saling asih
Suami istri cinta altruis,
tentu tersingkir setan egois
Suami istri pendapat serupa,
rumah tangga bagaikan surga
Jika suami mata keranjang,
lambat laun istri hengkang
Suami istri banyak tigkah,
layak dicabut surat nikah
Gurindam Pendidikan Anak
Kalau anak tidak dididik,
kelak dia tidak cerdik
Kalau anak tidak berguru,
kelak dia tiada berilmu
Anak kalau terlalu manja,
nanti dia tiada berdaya
Kalau anak tidak dibina,
kelak dia jadi celaka
Kalau anak tidak berdisiplin,
nanti pasti jadicerakin
Anak akan bertabiat kasar,
kalau dia tidak diajar
Kalau anak tidak berteladan,
dia gampang dibujuk setan
Anak dididik secara otoriter,
kelak pasti akan keteter
Jika anak tidak dipeduli,
kelak dia jad pembenci
Jika dididik tanpa sayang,
anak akan menjadi bajing
Anak akan menjadi muhib,
kalau dididik secara arif
Mungkin anak menjadi gila,
bila dia sering dicela
Anak tidak akan mengabdi,
jika dia sering dibenci
Anak akan menjadi afdal,
kalau dijauhkan dari nakal
Anak akan menjadi setan,
kalau tidak ada teladan
Jika anak diajar agama,
kelak dia akan berguna
Jika sering mendegar tengkar,
anak akan menjadi ingkar
Anak akan menjadi bajul,
jika lingkungannya beragajul
Kalau anak kurang diajar,
tak mungkin dia jadi pintar
Anak akan menjadi jahil,
jika mendapat pengajar bahil
Anak dididik secara alim,
tentu suka akan mustakim
Anak akan menjadi tak karuan,
jika mendapat perlakuan baran
Anak akan menjadi sesat,
jika pendidik kurang siasat
Anak akan menjadi lutung,
jika pendidiknya mata betung
Anak akan menjadi edan,
kalau mendapat jelek teladan
Anak jika selalu didera,
dia tidak akan jera
Anak dididik orang bengal,
dia nanti menjadi binal
Jika anak tiada berguru,
mudah jadi sahabat hantu
Anak akan berubah akal,
kalau dididik tanpa akal
Kalau anak bertabur duit,
mudah dia digoda afrit
Kalau anak diajar makrifat,
kenal dia dengan akhirat
Jika dilingkungan tidak harmonis,
anak akan disahabati iblis
Pantun Nasihat
Rama-rama di tengah sawah
Di kaki lima melimpah sampah
Di masa muda berlengah-lengah
Di hari tua terengah-engah
Mata-mata terkena panah
Gara-gara menghirup dadah
Di kala muda tiada lengah
Di masa tua hidup cerah
Gara-gara mata-mata
Juru mudi harakiri
Bila mana suka kerja
Sesuap nasi mudah dicari
Redup mendung sirna diterjang angin
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Hidup tergantung pada orang lain
Membuat kita lemah tiada berdaya
Pesawat udara goyah terlanda kuda
Balap kend\eraan tiada diadakan di Kapit
Membuat kita lemah tiada berdaya
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia
Balap kenderaan tiada diadakan di Kapit
Tempala dungu mati disantap macan
Sikap ketergantungan hanya menciptakan parasia
Karena itu jauhi sikap demikian
Tempala dungu mati disantap macan
Gasing berbahan kayu idat Merawang
Karena itu jauhi sikap demikian
Singsing lengan baju giat berjuang
Gasing berbahan kayu idat Merawang
Sepenggalah ketinggian dahan cina
Singsing lengan baju giat berjuang
Insya Allah ketergantungan akan sirna
Pasilan menyerang dahan kenari
Batu permata berpagar kaca
Keberhasilan orang jangan dibenci
Tiru dia agar berjaya
Batu permata berpagar kaca
Kanan kiri dilekat besi
Tirulah dia agar berjaya
Jangan lagi bersipat dengki
Kanan kiri diikat besi
Menara api bukan di Barat
Jangan lagi bersifat dengki
Karena dengki perbuatan jahat
Menara api bukan di barat
Patahkan pipa separuh-separuh
Karena dengki perbuatan jahat
Enyahkan dia jauh-jauh
Patahkan pipa separuh-separuh
Lahan padi petani Irat
Enyahkan dia jauh-jauh
Jagan lagi diberi mendekat
Lahan padi petani Irat
Bangau sekarat sekarat dilanda cupak
Jangan lagi diberi mendekat
Kalau mendekat segera disepak
Terasa gatal bermalam di hutan
Hutan luas beratus depa
Jika gagal dalam perjuangan
Jangan lekas berputus asa
Hutan luas beratus depa
Ditanami padi ketan Kundi
Jangan lekas berputus asa
Ulangi lagi jangan berhenti
Ditanami padi ketan Kundi
Tapai ketan anak sekali
Ulangi lagi jangan berhenti
Sampai di tangan kehendak hati
Danau merantih di Tegallega
Berdiri tegar rapat berpaku
Kalau masih gagal juga
Cari pakar tempat berguru
Kerani membantu matras perahu
Bawa tebu dagangan biasa
Menekuni sesuatu harus berilmu
Tanpa ilmu akan sia-sia
Sabtu, 02 Oktober 2010
Pantun Nasihat
Bawa stupa terus keatas
Membaca sanjak di pagi jumat
Jasa ibu bapa harus dibalas
Kalau tidak menjadi kualat
Bajau dihalau lelah merana
Ikan kerapu dibeli batal
Kalau engkau telah kaya
Jangan ibu dijadikan pacal
Membajak ladang terluka kaki
Membidik teledu terkena macan
Anak yang tiada berbudi
Menghardik ibu bapa tak segan
Masa lampau jarang ke Jelitik
Aku lupa menuju kesana
Tanda engkau orang baik
Ibu bapa selalu didoa
Selangat Bangka satu laksa
Melintas ke Cupat dari Koba
Iangatlah jasa ibu bapa
Memeras keringat demi kita
Baju celana bekas nelayan
Terkena onak di belakang rawa
Ibu bapa pantas teladan
Kepada anak besar imbasnya
Kepala batu sukar kelakar
Tidak sepakat bertindak kasar
Bapak ibu suka menatar
Kelak mendapat anak pintar
Binatang ternak jalan di huma
Dikejar kera main hama
Sayang anak jangan dimanja
Ajar dia rajin bekerja
Lepau tua menjaga beras
Hurup Rusia jangan diralat
Kalau suka bekerja keras
Hidup tiada akan melarat
Kapas - kapas tertipu umpan
Melati rapuh terkena tongkat
Bermalas - malas berpangku tangan
Rezeki menjauh tiada mendekat
Gara - gara kura - kura
Rama - rama dara gagu
Di masa muda suka bekerja
Di kala tua tiada ragu
Pantun Nasihat
Tata bahasa diulas pakar
Mencari kata berarti dampar
Di masa muda malas belajar
Di hari tua rezeki terhindar
Karena cinta dijalan sukar
Kita berdua jarang bersua
Di kala muda rajin belajar
Di hari tua hidup berjaya
Permadani kami Ankara Turki
Digelar istri jelita akar
Sedini mungkin kepala diisi
Agar nanti tiada menyesal
Bata bulin keras banget
Dibeli orang kaya Berdengung
Jika rajin memeras keringat
Rezeki datang tiada terbentang
Ke mana mobil hendak diburu
Sebelah utara gagal bertemu
Di masa kecil tidak berguru
Setelah dewasa sial selalu
Kepala batu rentan keliru
Tiada berguna melamar kalbu
Kepada guru jangan berseteru
Karena dia sumur ilmu
Pemuda Bangka saat bersatu
Dapat berjaya bina negara
Jika kepala padat ilmu
Sangat berguna di mana saja
Kani cukin sangkut di paku
Bisa terlempar ke pintu bawah
Rajin - rajin menuntut ilmu
Karena sipintar tertipu susah
Permata biru dari Arab
Berpagar batu indah sejagat
Kepada guru musti akrab
Agar ilmu mudah didapat
Buaya Belinyu bermata jali
Memangsa rasa badi kaki
Kepada guru jika membenci
Hampa kepala pasti nanti
Renggut kutu pada kepala
Mati seketi sisa seribu
Menuntut ilmu jika suka
Pasti nanti tiada dungu
Delapan tahun kita tersiksa
Hilang harta ditolak rezeki
Sopan santun jika dijaga
Silang sengketa akan terjauhi
Putra satria berkeliling buana
Mencari pembina dunia jaya
Jika sesama saling mencinta
Pasti tercipta rasa bersama
Bertolak mereka hendak ke Koba
Berhenti berdua nebyatu doa
Layak bernama anak durhaka
Bagi penista ibu dan bapa
Guru muda tulus menanti
Dara Bangka si bunga desa
Ibu bapa harus dihormati
Jasa mereka tiada tara
Bala tentara terus siaga
Membela negarajiw satria
Membaca pustaka harus bisa
Karena dia guru juga
Pantun Jenaka
Gajah duduk bersimpuh kaki
Batu bergamping banyak guna
Ayah sibuk mengasuh bayi
Ibu bertanding sepak bola
Semut bersengat dikutuk lembu
Perut terluka terantuk gada
Takut di mayat terpeluk hantu
Takut di janda terpeluk waria
Cempedak manis digendong belibis
Anak bajang menolong musang
Bak gadis jolong berkeris
Bak bujang jolong bersubang
Dari Selatan ke Barat kota
Menjaga sayuran kacang kara
Kami heran melihat si buta
Dia kedapatan sedang berkaca
Jumat, 20 Agustus 2010
Pantun Teka Teki
Terbentur kapal ke tebing curam
Nakhoda muda tiada berdaya
Telur halal dagignya haram
Coba terka siapa
Malai kelapa tidak berduri
Kacang cina tiada harga
Wahai saudara bijak bestari
Binatang apa tidak bermata
Raja kucing mendapat bini
Jarang bersua jika puasa
Jika kencing mengangkut kaki
Binatang apa coba terka
Sepatah kata mudah ditiru
Beriring si kumuh jalan ke desa
Apakah saudara sudah tahu
Srigunting bermusuh dengan siapa
Mandur jaga menebas hutan
Sudah terumpak pedara hantu
Bertelur diudara menetas ditangan
Buah kelekak apakah itu ?
Budak sawah suka senandung
Bawa bata pada perahu
Tembak kebawah terkena hidung
Saya yakin anda tahu
Ular menetas dirasuk rumah
Aso seketika ada waktu
Akar ke atas pucuk ke bawah
Ayo terka pa itu !
Jerih kancil menata sahang
Tanah data dirangkai batu
Kari ibu sudah dilahap
masih kecil berguna insang
Sudah besar memakai rabu
Ini tentu mudah dijawab
Ratu badut beranak pinak
Roda gerobak dijarah hantu
Ibu diurut anak diinjak
Coba tebak apakah itu?
Rama-rama menjadi tua
Darah membekas di tepi telaga
Kalau hutan dipanah ratu
Mula pertama berkaki dua
Sesudah itu berkaki tiga
Wahai tuan apakah itu ?
Martil berhulu perada Semulut
Kawan saya dara cemberut
Kecil di hulu dewasa melaut
Khewan apa coba sebut ?
Kabur suami ke batas alam
Hendak lari bersama istri
Bertelur sendiri menetas diayam
Tebak lagi satwa apa ini !
Gara-gara coca cola
Kura-kura ala ninja
Siapa dia coba terka
Dia duda ada nyonya
Pantun dikarang musti pantas
Berkata teliti tiada dusta
Berebut talas tiada jera
Menuntun orang jadi cerdas
Bermuka tetapi tanpa mata
Tersebut diatas benda apa ?
Dipagut bebek meleter bersolek
Tapi miring terkena debu
Perut digosok leher dicekek
Bunyinya nyaring apakah itu ?
Datang ke hutan merunduk-runduk
Singa durjana dijilat api
Pulang berjalan menusuk induk
Siapa pula sijaket ini ?
Hurup Annam diganti Namrud
Dupa ratu dicolong badut
Hidup dibenam mati dicabut
Apa itu tolong disebut !
Kuntum gelam di taring bajul
Duda tua merawat sapi
Minum terbenam kencil timbul
Apa nama pesawat ini ?
Tanduk kijang Penyak beri berpapan
Kalaong terluka dada kena sembilu
Induk ditimang anak mencari makan
Tolong terka apa benda itu
Kobra buta diterpa kera
Terperosok mati diambil tuyul
Coba terka siapa dia
Menggosok gigi sambil bersiul
Kalong beranak dipelepah tebu
Redup dihilir sepi di Daek
Tolong tebak apakah itu
Hidup dibibir matinya pendek
Sabtu, 19 Juni 2010
Pantun Jenaka
Gembala babi latah berkata
Dia mengajak membantai kijang
Dunia ini sudah gila
Pria banyak memakai subang
Di mana koncek penuh uang
Dara merengek mencari lapak
Bila kakek menabuh gendang
Maka nenek menari campak
Ragi roti beli di Bentong
Membeli tumpik di budak Selan
Rugi sekali bergigi ompong
Diberi keripik tidak dimakan
Batang kina digali rusa
Pencuri mencolong di hujan rintik
Orang tua berbini muda
Seperti si ompong makan keripik
Singkek Cina main ketoprak
Nyonya kelerek bermata biru
Kakek tua rajin berbedak
Karena nenek gila bergincu
Bata dan batu bawa ke Simpang
Cungkup beri berminyak kalis
Saya selalu bercelana panjang
Penutup kaki banyak kudis
Kereta kuda menuju pantai
Pagar huma berbata merah
Kacamata selalu kupakai
Agar tak nyata mata sebelah
Derek baja berkaki lima
Belanda lari kena peluru
Nenek tua berlakimuda
Tiada hari tanpa gincu
Beli semangka berpangsa lunak
Barak Gurka terbentang lebar
Istri muda disangka anak
Banyak pemuda datang melamar
Bahan tapai beras Belinyu
Batang kenari terkena sekrup
Badan semampai paras ayu
Sayang sekali buta hurup
Kotrek baja dari Kemuja
Keram pagi berupa baja baru
Kakek saya berhati remaja
Menikahi janda sebaya cucu
Taruh sebilang rusip di balai
Semangka Cina dilahap kijang
Sungguh malang nasib si buali
Disangka Belanda, ditangkap Jepang
Hari rabu berada di Bali
Menjaga kelepon bersama saya
Istri cemburu kepada suami
Karena telepon bersuara Veronica
Padu nada tiada tara
Dendang Jakunah maklum dihati
Saku rata gaya kaya
Pulang ke rumah minum di guci
Budak berolek mencari pala
Banderek kering diberi bersele
Sejak kakek beristri muda
Nenek sering pergi ke karaoke
Janda balu di keramaian Sungkap
Keramik Cina diberi berbelangkin
Pria selalu berpakaian lengkap
Sebaiknya wanita semini mungkin
Pantun Teka Teki 2
11. Martil berhulu perada Semulut
Kawan saya dara cemberut
Kecil di hulu dewasa melaut
Khewan apa coba sebut ?
12. Kabur suami ke batas alam
Hendak lari bersama istri
Bertelur sendiri menetas di ayam
Tebak lagi satwa apa ini !
13. Gara – gara Coca Cola
Kura – kura ala ninja
Siapa dia coba terka
Dia duda ada nyonya
14. Pantun dikarang musti pantas
Berkata teliti tiada dusta
Berebut talas tiada jera
Menuntun orang jadi cerdas
Bermuka tetapi tanpa mata
Tersebut di atas benda apa ?
15. Di pagut bebek meleter bersolek
Topi miring terkena debu
Perut digesek leher dicekek
Bunyinya nyaring apakah itu ?
16. Datang ke hutan merunduk – runduk
Singa durjana dijilat api
Pulang berjalan menusuk induk
Siapa pula sijahat ini ?
17. Hurup Annam diganti Namrud
Dupa ratu dicolong badut
Hidup dibenam mati dicabut
Apa itu tolong disebut !
18. Kuntum gelam di taring bajul
Duda tua merawat sapi
Minum terbenam kencing timbul
Apa nama pesawat ini ?
19. Tanduk kijang Penyak beri berpapan
Kalong terluka dada kena sembilu
Induk ditimang anak mencari makan
Tolong terka apa benda itu ?
20. Kobra buta diterpa kera
Terperosok mati diambil tuyul
Coba terka siapa dia
Menggosok gigi sambil bersiul
21. Kalong beranak dipelepah tebu
Redup di hilir sepi di Daek
Tolong tebak apakah tiu
Hidup di bibir matinya pendek
Pantun Teka Teki
1.Terbentur kapal ke tebing curam
Nakhoda muda tiada berdaya
Telur halal dagingnya haram
Coba terka siapa dia
2.Malai kelapa tidak berduri
Kacang can tiada harga
Wahai saudara bijak bestari
Binatang apa tidak bermata
3.Raja kucing mendapat bini
Jarang bersua jika puasa
Jika kencing mengangkat kaki
Binatang apa coba terka
4.Sepatah kata mudah ditiru
Beriring si kumuh jalan ke desa
Apakah saudara sudah tahu
Srigunting bermusuh dengan siapa
5.Mandur jaga menebas hutan
Sudah terumpak pedara hantu
Bertelur di udara menetas di tangan
Buah kelekak apakah itu
6.Budak sawah suka senandung
Bawa bata pada perahu
Tembak ke bawah terkena hidung
Saya yakin anda tahu
7.Ular menetas dirasuk rumah
Aso seketika ada waktu
Akar ke atas pucuk ke bawah
Ayo terka apa itu !
8.Jerih kancil menata sahang
Tanah data dirangkai batu
Kari ibu sudah dilahap
Hasil kecil berguna insang
Sudah besar memakai rabu
Ini tentu mudah dijawab
9.Ratu badut beranak pinak
Roda gerobak dijarah hantu
Ibu diurut anak diinjak
Coba tebak apakah itu !
10.Rama – rama menjadi tua
Darah membekas di tepi telaga
Kalai hutan di panah ratu
Mulai pertama berkaki dua
Sesudah itu berkaki tiga
Wahai tuan apakah itu ?
231. Papan tipis dinding kakus
Rangkanya teras jati pilihan
Umpan habis pancing putus
Punca terlepas dari tangan
232. Ke Mancung beli sapi
Ke Rambang menggalah buah
Memancung tinggi – tinggi
Menebang rendah – rendah
233. Pabrik para di Seribulan
Pabrik panci di Sungaislan
Baik rupa sepemandangan
Baik bunyi sependengaran
234. Jarum kecil patah sebatang
Harum jebuh dipanas api
Belum dipanggil sudah datang
Belum disuruh sudah pergi
235. Bangau dekil kena pulut
Rantah selamat – Kualalangsa
Kalau dipanggil dia menyahut
Kalau dilihat dia bersua
236. Nan berkarat gilingan para
Nan teduh di samping palas
Nan dekat panggilan tiba
Nan jauh kulangsing lepas
237. Orang sepuh kegigilan
Orang Barat ke Sumbawa
Yang jauh berpanggilan
Yang dekat berumbawa
238. Sekeranjang kacang polong
Dikasih bajang laut
Sepanjang panjang lorong
Masih panjang mulut
239. Malu parang dari Beruas
Kertan kakek dari Jebu
Kalau panjang beri beruas
Kalau pendek beri berbuku
240. Perut diusapkan dengan centong
Simbad berakit papan turi
Mulut disuap dengan pisang
Pantat dikait dengan duri
241. Putra badut menghibur dayang
Makan buah di baki pulai
Jika takut dilimbur pasang
Jangan berumah di tepi pantai
242. Celah dalam boleh sesaat
Buah merica dijaga datu
Tuah ajam boleh dilihat
Tuah manusia siapa tahu
243. Kelak kita berpantun lagi
Beduk subuh menggetar hati
Tolak tangga berayun kaki
Peluk tubuh mengajar diri
244. Jaran berpapasan dengan jaran
Berdentum petasan di kiri lading
Jangan dilepaskan tangan kanan
Sebelum tangan kiri berpegang
245. Kakak tua menanti jalak
Wajah gelatik diberi bedak
Sudah tua dari kakak
Sudah cerdik dari bapak
246. Janda menyiang lading kentang
Rusa meminang bajang kijang
Ada uang abang di saying
Tanpa uang abang melayang
247. Anak jalang berlagak seram
Minyak kacang beranjak masam
Banyak udang banyak ragam
Banyak orang banyak macam
248. Bujang kacak menyudu di mangkuknya
Pisang masak satu di pucuknya
Udang tak tahu di bungkuknya
Orang tak tahu di buruknya
249. Mata kukur berbaja Jepang
Kuda utas menghela dokar
Jika diukur sama panjang
Jika di idas sama besar
250. Burung gagak mengerat gajih
Sarang jalak dirambat periak
Untung tak dapat diraih
Malang tak dapat ditolak
251. Lengkur bata dibantun lutung
Patah kaku bertumbuk kukang
Umur baru setahun jagung
Darah baru setampuk pinang
252. Tar tar kata halilintar
Remuk pula kaca digetarkannya
Gar gar kata gelegar
Rasuk juga yang merasakannya
253. Truk sampah dimuati bangkai
Bangka gajah menanti busuk
Lubuk sudah menjadi pantai
Pantai telah menjadi lubuk
254. Penyanyi dangdut menggoncang Belinyu
Menanti kekasih datang bertandang
Seperti janggut pulang ke dagu
Seperti sirih pulang ke jagung
255. Menyerang gajah pantang diulang
Mengarang madah terkadang gampang
Di dulang payah senang di talang
Di tulang payah gampang di dulang
256. Tubuh dikontrak keringat mencuat
Jika tak kuat dipecat mandor
Jauh menyalak sangat kuat
Bila dekat mencawat ekor
257. Bungkal perata diberi permata
Muda belia mencari pusaka
Sejenkal tiada jadi seharta
Seharta tiada jadi sedepa
258. Batang pelangas tenggelam tertimbun
Panci telungkup dikait pemulung
Siang berpanas malam berembun
Bumi dilingkup langit digulung
201. Cita biru disempai pengasuh
Mengarang madah tiada dilarang
Kita baru mencapai pengayuh
Orang sudah tiba di seberang
202. Gajah bergulat beradu pintar
Lompat ke Lumpur dikerkak katak
Lemah liat kayu akar
Dapat lentur patah tidak
203. Padang betung menarik gajah
Pagi subuh gaduh kenduri
Sedang rebung dapat dipatah
Jadi buluh lepuh jari
204. Mengerah gajah amat payah
Getah manggis perapat peti
Patah lidah alamat kalah
Patah keris alamat mati
205. Letih serigala diterpa jakal
Benih betung bawa merayap
Lebih manusia karena akal
Lebih burung karena sayap
206. Para disadap secara gampang
Datang dulu menating getah
Mara hinggap mara terbang
Enggang lalu ranting patah
207. Seluar pangsi dibalut lakan
Baru tertusuk peraut peraut waja
Keluar dari mulut macan
Lalu masuk mulut singa
208. Jalan Terentang didaki andong
Baut terlucut jaran meringis
Jangan ditentang mentari condong
Takut terturut jalan tak berintis
209. Putri campak berlenggang pacak
Menyanyi kacak berdendang calak
Mati bapak berkalang anak
Mati anak berkalang bapak
210. Anak pinak berkunjung sudi
Makan kerakap diulang pula
Jinak – jinak burung merpati
Akan ditangkap terbang juga
211. Rakun berteduh di batang jambu
Kepala kelesa dihidang dulu
Mercun buluh senapang bambu
Kepada saya jangan dituju
212. Murai beriring ramai suara
Berkali makan tidak gaduh
Misai bertaring bagai panglima
Sekali sebulan tidak membunuh
213. Layar cukin kapal udik
Pahlawan Bangka menentang Belanda
Biar miskin asal cerdik
Terlawan juga orang kaya
214. Laba – laba melawan kumbang
Galau gaduh nyaring sekali
Coba – coba bertanam mumbang
Moga – moga tumbuh kelapa
215. Dara jelita berendam di kambang
Meja baca berimbuh kaca
Coba – coba bertanam mumbang
Moga – moga tumbuh kelapa
216. Letih raga memelihara kencir
Pergi ke Koba mampir di Kerantai
Lebih berharga mutiara sebutir
Dari pada pasir sepantai
217. Camau tercabut dilanda gajah
Bulan Sakban sudah mara
Kalau takut terkena getah
Jangan makan buah nangka
218. Anak sapi di tengah sawah
Cagak bata dilurus ratakan
Enak nasi di kunyah – kunyah
Enak kata harus diperkatakan
219. Kawah pecah disamun rompak
Gemelai dara menatah jati
Payah – payah dilamun ombak
Tercapai juga tanah tepi
220. Dasi abang berkembang biru
Belajar mengarang berhari – hari
Menanti orang yang dahulu
Mengejar orang yang kemudian
221. Dagang lada bersama rekan
Dendang berkelak terentang rata
Orang kaya suka di makan
Orang elok selendang dunia
222. Lain orang lain bini
Lain orang lain suami
Lain dulang lain baki
Lain orang lain hati
223. Tiga dara jadi masalah
Karena mereka anti purdah
Jika ada padi berhampalah
Jika ada hati bersalah
224. Laik bicara meski tuli
Jualan ganja pasti dilarang
Baik membawa resmi padi
Jangan membawa resmi lalang
225. Dagang tahu di pekan
Gelang kaki di pergelangan
Padang perahu di lautan
Padang hati di pikiran
226. Kala ke Bukit ada pesan
Bawa kami cerana Kapit
Jika dicubit paha kanan
Paha kiri terasa sakit
227. Kait berkait sirih Belinyu
Berdendang – dendang bermain tali
Berpahit – pahit lebih dahulu
Bersenang – senang di lain kali
228. Kedai buah kencang ke Singkap
Dari mantung jalan berdua
Gadai sudah terdorong ke pajak
Sehari dihitung sebulan jyga
229. Selakor berbau ada di dapur
Segalanya musti dipipis kunyit
Seekor kerbau membawa lumpur
Semuanya pasti habis terpalit
230. Kerangka teras tangga medang
Kirana bulan sudah bersemi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari
168. Kentang bubuk harum diserkai
Inang pengasuh serta juga
Hutang biduk belum selesai
Hutang pengayuh tiba pula
169. Lewat pkcan bersama keledai
Rawat terung berhama rayap
Kuat ikan karena radai
Kuat burung karena sayap
170. Berangkat makan di malam pekat
Madah tabu jangan dibaca
Terkilat ikan dalam tebat
Sudah tahu jantan betinanya
171. Menjelang makan tilam disapu
Orang bersilat di malam galau
Hilang ikan dalam kerabu
Hilang kilat dalam kilau
172. Beringin mati ditendang kerbau
Wisatawan Koba menempuh Ikak
Ingin hati memandang pulau
Sampan ada pengayuh tidak
173. Angin di bawah menepis bulan
Jalak minum di kubu duri
Ingin dibuah manggis hutan
Masak ranum terlalu tinggi
174. Besi damak dibuat parang
Dulang bolu rantang tua
Isi lunak dapat ke orang
Tulang bulu pulang kita
175. Pipis mujair pipis Melayu
Terung diminta budak lasak
Habis air habis kayu
Jagung tua tidak masak
176. Pelita redup minyak sirna
Pauh hutan rusak dibabat
Lama hidup banyak dirasa
Jauh berjalan banyak dilihat
177. Ketan dimasak Dayang Labu
Lapak dibabat Bujang Alas
Jalan diasak orang lalu
Cupak dipepat orang menggalas
178. Serupa bukannya sama
Terjerembab bukan terlentang
Sedepa jalan ke muka
Sepelempar jalan ke belakang
179. Berbeban memberatkan kami
Menjala mendapatkan kepah
Berjalan peliharakan kaki
Berkata peliharakan lidah
180. Rusuk tungkai tulang sumsum
Pendekar pandai menghilang gaduh
Masuk bagai liang jarum
Ke luar bagai liang tabuh
181. Cincin suasa di cupak usang
Main gundu kalah sebiji
Kain lama dicapak buang
Kain baru pula dicari
182. Manis kopi hidangan putrid
Tumis udang dalam rantang
Kais pagi makan pagi
Kais petang makan petang
183. Pacar kaki berwarna loyang
Putar huluan kereta jatuh
Lancar kaji karena diulang
Pasar jalan karena ditempuh
184. Ikan baji amat jalang
Todak berada di batu kali
Akan mengaji surat hilang
Hendak bertanya guru mati
185. Laskar berani tiada zalim
Tukar gendang dara berdana
Sukar kaji pada alim
Sukar uang pada kaya
186. Putri Jelutung menuai sahangnya
Pulut selanjong lepas gabahnya
Kaki tertarung inai di dahannya
Mulut terdorong emas padahannya
187. Pulau Kalian wisata bahari
Roda kereta tertimpa galah
Kalau berjalan pelihara kaki
Jika berkata pelihara lidah
188. Cempedak batu batang rumpunan
Anak menantu pulang ke ladang
Tidak tentu kalang tumpuan
Tidak tentu kalang batang
189. Anak Petar mengayuh biduk
Papan idat bertaut rata
Tidak sukar berkampuh ijuk
Nan adat diturut pula
190. Menari kancil di Kampung Baru
Juadah lempar di panggung barat
Buka peti di Tanjung Timah
Selagi kecil di kandung ibu
Sudah besar di kandung adat
Bila mati di kandung tanah
191. Mangalah di jalan setapak
Merongrong badan ramping
Membelah dengan kapak
Memotong dngan lading
192. Sidat takluk makanan bawal
Barat Bangka rumpunan rotan
Adat teluk timbunan kapal
Adat muara pumpunan ikan
193. Semangka Cina dimakan ayam
Kapak martil digadaikan juga
Disangka tiada akan mengaram
Ombak kecil diabaikan saja
194. Param di perut tertoreh luka
Jeram berduri balapan gajah
Karam di laut boleh ditimba
Karam di hati bilakan sudah
195. Selasih Kampak berubah warna
Perih onak ada dirasa
Kasih bapak menambah harta
Kasih anak sama rata
196. Pedik onak di tangan kanan
Masih pagi ugal – ugalan
Kasih anak tangan – tangankan
Kasih bini tinggal – tinggalkan
197. Buaya malang melipat – lipat
Buaya menyelam bergerak – gerak
Berkata siang melihat – lihat
Berkata malam menguak –nguak
198. Getah para ditoreh Kemas Mustafa
Menangis boleh di lain petang
Tak kaya oleh emas pembawa
Tak gadis oleh kain berselang
199. Belok roda di malam pekat
Beruk buta disambar sidat
Elok kata dalam mupakat
Buruk kata di luar mupakat
200. Desau angin di Bangka kota
Kasau jati dari Nangka
Kalau kawin di Batubara
Kalau mati ke Malaka